Masjid Omar Kampung Malaka – Singapura
Masjid Tertua di Singapura, dibangun
pengusaha Palembang
Masjid Omar kampong
malaka ini tidaklah terlihat sebagai masjid yang luar biasa di kawasan
Keng Cbeow Street, namun inilah masjid yang pertama kali dibangun dan
menjadi masjid tertua di Singapura. Terletak di tengah tengah kawasan Singapore River Planning Area, Singapore's
central business district dan tentu saja merupakan kawasan jantung kota
bisnis Singapura. Berada tak jauh dari Kuil Tan Si Chong Su. Dan sejarah
menyebutkan bahwa masjid pertama di Singapura ini dibangun oleh seorang
saudagar kaya keturunan Arab asal Palembang (Sumatera Selatan).
Memang
sudah sejak dulu Singapura menjadi tempat yang begitu menarik bagi
masyarakat Indonesia untuk berniaga disana, seperti disinggung dalam
artikel Masjid Sultan Singapura di
posting sebelumnya, bahwa para saudagar awal yang berniaga di Singapura
adalah para pedagang dari Jawa, Bugis dan suku suku lain Indonesia.
Mereka pulalah yang kemudian menorehkan sejarah bagi perkembangan Islam
di Singapura.
Menara masjid Omar
dibangun tahun 1985
Foto dari flickr
|
Nama nama
seperti Kampung Bugis dan Kampung Jawa yang dulu hanyalah sebuah
perkampungan kecil masyarakat indonesia disana, kini sudah berubah
menjadi kawasan bisnis modern, meski masih menggunakan nama kampung yang
sama, dengan sedikit heritage yang tetap dijaga demi nilai sejarah.
Dan kini
setelah hampir dua abad berlalu, singapura masih menjadi salah satu
primadona bagi masyarakat Indonesia. Tak mengherankan bila kemudian
begitu banyak masyarakat Indonesia yang tinggal ataupun sekedar
berkunjung, dan tak juga tidak aneh bila bahasa Indonesia dialek Jakarta
yang kental dengan kata “Elu Gue” menjadi salah satu kata yang lumrah
terdengar bila sedang berkunjung ke negeri Singa itu.
Alamat dan Lokasi Masjid Omar Kampung Malaka
10 Keng Cheow Street
Kampong Malaka
Singapore (059607)
Masjid Omar Kampong
Melaka terletak di Clarke Quay Singapore. Clarke Quay merupakan hotspot
bagi kehidupan malam hari di Singapura, lengkap dengan klab malam, pub
and pusat kuliner yang terdiri dari lebih dari 200 rumah makan sepanjang
sungai Singapura. Jadi, tak ada alasan untuk ketinggalan sholat lima
waktu karena ketiadaan masjid bila sedang berada di sekitaran lokasi
tersebut.
Sejarah
Masjid Omar Kampung Malaka
Masjid Omar Kampung Malaka ini
didirikan tahun 1820, setahun setelah Stamford Rafless mendarat di Singapura dan 4 tahun sebelum masjid Sultan Singapura dibangun. Masjid ini juga sudah pernah
mengalami perbaikan di tahun 1855 dan kemudian tahun 1981 - 1982.
pengelolaan masjid tua ini kini ditangani oleh Majelis Ugama Islam
SIngapura (MUIS).
Mengambil lokasi di sisi selatan
sungai singapura, Masjid Omar Kampung Melaka tepat berada di dalam
lingkup Kampung Malaka, daerah yang di khususkan bagi orang melayu oleh
Stanford Raffless dalam rencanan tata kota yang dibuatnya tahun 1822.
dan hasilnya adalah orang orang Arab, Keturunan Jawa, masyarakat
Indonesia lain nya dan orang orang melayu Malaysia pun menetap disana.
fasad depan masjid Omar foto dari muhajirin_galery |
Kini kawasan pemukiman muslim
tersebut sudah tersapu oleh perkembangan kota Singapura beberapa dekade
terahir. Haya menyisakan sedikit jejak masa lalu yang masih bisa
dinikmati untuk sekedar bernostalgia ke masa lalu kota Singapura.
Masjid Omar Kampong Melaka dibangun
oleh Syed Omar Bin Ali
Aljunied seorang
saudagar kaya keturuanan Arab yang berasal dari Palembang. Nama beliau
yang kemudian di abadikan menjadi nama masjid tertua tersebut. Putra
beliau yang bernama Syed Abdullah bin Omar Aljunied yang kemudian
membangun lagi masjid tersebut di tahun 1855.
Keluarga Aljunied merupakan salah
satu keluarga keturuanan arab yang kaya raya di Singapura ketika itu,
termasuk juga keluarga Alkaffs dan Alsagoffs. Mereka termasuk keluarga
yang cukup dermawan yang dengan rendah hati turut membangun sekolah,
rumah sakit dan masjid termasuk mesponsoru berbagai acara keagamaan.
Nama keluarga Aljunied ini selain diabadikan sebagai nama masjid juga di
abadikan sebagai nama jalan Aljunied Road di daerah yang juga bernaa
Aljunied serta Syed Alwi Road di Serangon.
Interior masjid Omar
(foto dari flickr)
|
Pada awalnya masjid Omar dibangun dengan struktur kayu.
Kemudian Syed Abdullah bin Omar Aljunied
yang membangun ulang masjid tersebut menggunakan bahan bata di tahun
1855 ketika jalan baru ke kampung Malaka dibangun. Pembangunan tersebut
juga untuk menampung jemaah yang sudah semakin meningkat. Dan meski
sudah dibangun menggunakan bata, seperti halnya masjid masjid
tradisional Indonesia, masjid ini sejak dibangun tidak dilengkapi dengan
menara. Barulah pada tahun 1985 dilengkapi dengan menara.
Kini masjid Omar menjadi salah satu masjid yang berada di
pusat bisnis terpenting di Singapura. Dengan kapasitas mencapai 1000
jemaah masjid senantiasa terbuka untuk menerima jemaah yang kebanyakan
adalah muslim yang bekerja di sekitar area tersebut untuk sholat lima
waktu dan sholat jum’at.
Foto Foto Masjid Omar
Kampung Malaka
Foto dari wikipedia
|
Interior masjid omar
(foto dari muhajirin_galery)
|
Interior masjid omar
(foto dari muhajirin_galery)
|
Foto dari wikipedia
|
Street View Msajid Omar Kampung Malaka